Badan Kepegawaian Daerah Sulawesi Tengah mengadakan Assessment terhadap Pegawai Honorer / PHL di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigasi.
Kadis Nakertrans Sulawesi Tengah, Drs. Arnold Firdaus, MTP, menyatakan kegiatan Assessment Pegawai Honorer adalah kegiatan uji potensi dan kompetensi yang bertujuan memberikan umpan balik tentang kinerja dan cara-cara meningkatkan kinerja di masa depan. Kegiatan diikuti oleh 108 Pegawai Honorer aktif meliputi staf, cleaning service dan security, dibagi menjadi tiga kelompok dalam tiga hari berturut-turut pada tanggal 02 s/d 04 Februari 2022. Hasil yang didapat akan dijadikan tolak ukur bagi OPD (Nakertrans) untuk berbagai hal seperti penempatan unit kerja dan sebagainya.
Kepala UPT Penilaian Kompetensi Pegawai, Badan Kepegawaian Daerah Sulawesi Tengah, Rachman Yape, S.P.Si., M.P.Si, Psikolog, yang juga bertindak sebagai assessor mengatakan ada tiga komponen pokok yang menjadi penilaian dalam Assessment Pegawai Honorer meliputi, knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan) dan attitude (perilaku).
“Selama ini pegawai honorer dalam hal penempatan kerja cenderung tidak berdasarkan keahlian maupun disiplin ilmu sehingga menyebabkan kebingungan yang berpengaruh pada akselerasi kerja organisasi” imbuhnya.
Alasan lainnya oleh karena pegawai honorer yang merupakan pengemban fungsi ASN terbatas kerap dibebankan tugas-tugas ASN. Oleh karena itu perlu memiliki “identitas”.
Selain Psikotest, BKD melakukan Assessment kepribadian melalui wawancara individu untuk mengetahui sifat pegawai honorer yang berhubungan langsung dengan pekerjaan yang dihadapi. Tidak hanya Assessment kepribadian, BKD juga melakukan penggalian untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat integritas, khususnya pada beberapa perilaku Pegawai Honorer yang berhubungan dengan kejujuran. (fz*)